Meningkatkan ASI guna dapat memberikan ASI ekslusif pada bayi
ternyata dapat menekan kematian bayi akibat sakit diare dan pneumonia (radang
paru-paru).
Menurut Kepala Perwakilan UNICEF Indonesia Angela Kearney pemberian
ASI eksklusif dapat mencegah penyakit seperti diare dan pneumonia yang 40
persen menjadi penyebab kematian balita di Indonesia. Menurut dia, kebijakan
nasional yang kuat untuk mendorong para ibu menyusui dan meningkatkan gizi
keluarga, dapat mencegah kematian sekitar 20.000 anak balita di Indonesia
setiap tahun.
Data di Indonesia tingkat pemberian ASI eksklusif dalam enam
bulan pertama seorang bayi, berangsur-angsur menurun dari 40 persen pada 2002
dan 32 persen pada 2007.
Berkaitan dengan hal tersebut, upaya pemerintah Indonesia
meningkatkan angka ibu menyusui, termasuk peraturan kesehatan baru yang
melarang promosi pengganti ASI dan telah diformalkannya hak perempuan untuk
menyusui dinilai sebagai langkah maju dan progresif.
“Pemerintah Indonesia juga memainkan peran utama dalam
inisiatif “Global Scaling Up Nutrition” atau peningkatan gizi global,” katanya.
Dalam hal ini, lanjut dia, pemerintah telah berfokus pada
peningkatan alokasi keuangan, kebijakan yang lebih terkoordinasi dan memperkuat
keahlian teknis untuk meningkatkan gizi anak bersama dengan mitra internasional
di antaranya Uni Eropa dan Bank Dunia.
Menurut dia, peran serta semua pihak dalam menyosialisasikan
dan mendorong setiap ibu yang telah melahirkan untuk menyusui secara eksklusif,
sangatlah penting.
“Karena itu, semua profesional kesehatan, pekerja komunitas
dan pemimpin harus mempromosikan, mendukung dan melindungi pemberian ASI
eksklusif dan gizi yang baik dalam komunitas mereka,” katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar